Langsung ke konten utama

Rindu



Satu waktu,... di tengah-tengah masa pandemi global seperti saat ini, aku sempat bercakap-cakap dengan seorang kawan di Canada. Aku katakan padanya.. tidak ada ketakutan untuk diriku sendiri terhadap virus ini. Aku hanya berusaha menjaga diri agar orang-orang di sekitarku tidak mengalami hal-hal yang buruk.

[6:39 PM, 4/3/2020] Novi R.S.S: Akutu sebenernya ga takut kl aku kena. Lebih khawatir kl org2 dekatku kena.. 😅
[6:40 PM, 4/3/2020] Novi R.S.S: Aku malah sebenernya lebih senang kl mati dlm waktu dekat.. 🙊
[6:42 PM, 4/3/2020] A**: huussshhhhhh
[6:42 PM, 4/3/2020] A**: pamali!! 😡😡😡
[6:45 PM, 4/3/2020] Novi R.S.S: Hihihii... pingin ketemu Tuhan.. 🤭
[6:46 PM, 4/3/2020] Novi R.S.S: Tapi ya kl aku ga berusaha jaga diri ya Tuhan ga mau ketemu aku..
[6:48 PM, 4/3/2020] Novi R.S.S: Trus aku jg takut kl kelamaan di dunia,.. kacau banget di sini..
[6:50 PM, 4/3/2020] A**: itu point yg valid...tapi teteup...aku sih masih mao lihat ponakan2ku tumbuh dewasa dll

Sekali itulah aku ungkapkan kekhawatiranku kalau seandainya aku terlalu lama hidup di dunia ini 😁😁
Sebenarnya bukan sekali itu aku merasakan kerinduan terhadap kematian. Aku pernah merasa iri pada sahabatku yang meninggal karena kanker otak.
Waktu itu kukatakan padanya, "Enak sekali kamu, Feb.. sudah tidak perlu lagi menyaksikan dunia yang penuh kebencian dan caci maki seperti sekarang.."

Dan anehnya... di saat orang-orang berperang dengan Covid19, aku malah merasa virus ini membuatku semakin jatuh cinta pada Tuhan.
Bagaimana tidak... dengan makhluk sekecil itu.. semua tatanan dunia yang sudah mapan menjadi jungkir balik.
Kalau dulu negara-negara super power berperang memperebutkan minyak, sekarang mereka memperebutkan masker.
Kalau dulu orang-orang ramai memasyarakatkan sholat berjamaah di masjid, sekarang justru sebaliknya..
Kalau dulu orang-orang yang tidak ke gereja dinasihati, sekarang justru sebaliknya... orang yang pergi ke gereja yang dinasihati..
Kalau dulu orang menyatakan cinta dengan memeluk dan mencium, sekarang orang menyatakan cinta dengan menjauh..

Semua jungkir balik oleh sesuatu yang sangat kecil... yang begitu kecilnya sehingga tidak bisa terlihat oleh mata kita..

Apakah cara memperjuangkan hidup kita selama ini salah?
Tidak.. hanya dengan fenomena ini Tuhan memperlihatkan kepada kita bahwa masih banyak jalan bagi kita untuk memperjuangkan hidup.
Apakah cara beribadah kita selama ini salah?
Tidak.. hanya dengan fenomena ini Tuhan memperlihatkan kepada kita bahwa Dia ada di mana-mana. Tidak hanya di masjid atau gereja... atau rumah ibadah lainnya. Dan semua jalan ibadah tidak hanya terpaku pada satu cara yang kita yakini selama ini benar.
apakah cara kita mencintai dan berinteraksi selama ini salah?
Tidak.. hanya dengan fenomena ini Tuhan memperlihatkan kepada kita bahwa ada banyak cara untuk mencintai.. dan itu semua indah rasanya jika didasari oleh kasih sayang.

Karena itulah saat ini aku malah merasa sedang mabuk cinta padaNya. Rasa-rasanya aku ingin berlari kepadaNya.
Aku merasa ingin bercakap-cakap dan berdialog secara langsung denganNya.
Di dunia ini terkadang aku merasa sedang berdialog denganNya. Seringkali semua pertanyaan-pertanyaan yang muncul dikepalaku dan kuajukan padaNya, tiba-tiba saja aku mendapatkan jawabannya. Entah itu dari ceramah yang kudengar, entah itu dari berita yang kubaca.. bisa tiba-tiba entah dari mana saja muncul jawabannya.
Berdialog secara tidak langsung seperti itu saja aku sudah merasa sangat bahagia, apalagi jika aku bisa berdialog langsung denganNya.
Menyaksikan dengan mata kepala sendiri kebesaranNya di dunia ini saja sudah membuat aku merasa kagum dan bahagia, apalagi jika aku bisa bertemu dan dekat denganNya..
Karena itulah aku seringkali ingin berlari menuju kepadaNya.

Tapi kemudian aku takut kalau aku terlalu egois untuk menginginkan segera bertemu denganNya.
Teringat aku bagaimana Rasulullah ketika mi'raj dan menghadapNya secara langsung. Itu adalah pertemuan yang pasti dirindukan dan diimpikan oleh Rasulullah. Sehingga beberapa sufi mengatakan kalau mereka menjadi Rasulullah, mereka tidak akan mau kembali ke dunia dan memohon untuk bisa terus di dekatNya. Tapi Rasulullah bukan manusia egois sepertiku. Beliau masih memiliki rasa tanggung jawab terhadap umatnya di dunia. Alih-alih memilih nyaman di dekatNya, Rasulullah malah memilih untuk kembali ke dunia, menjalankan tugasnya.

And what about me? Apa aku berhak untuk menginginkan bertemu denganNya?
Kalau aku belum menghadapNya dalam waktu dekat ini, berarti masih banyak tugasku sebagai manusia di dunia ini. Dan kalau aku tidak menjalankannya dengan baik, mungkin Dia malah tidak ingin bertemu denganku nanti.

Inilah yang aku khawatirkan.. 😔😔

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hindari Berbohong dalam Berpolitik: INDEKS KORUPSI PARTAI POLITIK VERSI KPK WATCH: QUALIFIED ATAU ABAL-ABAL?

Akhir-akhir ini banyak beredar di dunia maya Indeks Korupsi Partai Politik yang dibuat oleh semacam lembaga (entah lembaga resmi, entah lembaga dadakan)dengan nama KPK Watch sebagai berikut di bawah. Bagaimana metode perhitungan Indeks Korupsi Partai Politik versi KPK Watch ini? KPK Watch mengambil data jumlah koruptor selama periode 2002-2014 dari laman ICW. Setelah diperoleh angka jumlah koruptor, KPK Watch membagi angka tersebut dengan jumlah suara yang diperoleh pada pemilu 2009. Maka didapatlah angka Indeks Korupsi Partai Politik yang kemudian dipublikasikan via social media. Tentu saja publikasi ini tidak melewati publikasi media cetak dan media elektronik. Mengapa? Entahlah.. kita tidak akan membahas itu. Kita hanya akan membahas bagaimana metoda perhitungan KPK Watch ini dan apa pengaruhnya pada Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden 2014 ini. Tapi mungkin dari pembahasan ini kita akan paham kenapa Indeks Korupsi Partai Politik yang dikeluarkan KPK Watch ti

JIKA AKU SHOLAT, SEHARUSNYA AKU JADI SEORANG MUSLIM YANG SEPERTI APA? (II)

Pada tulisan sebelumnya sudah dijelaskan bahwa 3 ritual awal sholat: wudhu, takbiratul ihram dan iftitah jika dilakukan dengan menyelami maknanya maka akan mengantarkan kita ke dalam 2 kondisi:  1. Pengendalian ketergantungan diri pada kemelekatan duniawi 2. Pengendalian ego Jika setelah berwudhu kita bisa melepaskan diri dari kemelekatan duniawi, lalu setelah takbiratul ihram dan membaca doa iftitah kita sudah bisa menihilkan ego, maka itu berarti kita siap untuk masuk ke tahap selanjutnya dalam sholat: berdialog dengan Allah lewat surat Al Fatiha. Tanpa masuk ke dalam 2 kondisi di atas, kita tidak akan bisa berdalog dengan Allah. Bacaan-bacaan Al Fatiha kita menjadi meaningless... tanpa makna, dan tidak akan membekas apa-apa dalam kehidupan kita.  Jika kita sudah siap, mari kita mencoba masuk dalam tahap berdialog dengan Allah. Bagi sebagian orang, bisa berdialog dengan Allah adalah sesuatu yang sangat didambakan. Bagaimana tidak.. Sebagian kita berharap bisa berdialog da

Halloooo Indaah :)

Hallo Indah dan semua kawan yang bertanya tentang ulasan saya mengenai Data KPK Watch di Kompasiana ( http://politik.kompasiana.com/2014/04/03/analisa-sederhana-kejanggalan-data-kpkwatch-644252.html ). Sebetulnya saya merasa sangat tidak perlu membuat tulisan ini lagi. Karena jawaban atas tulisan Indah sudah sangat jelas di ulasan saya tersebut. Tapi mungkin Indah dan beberapa kawan yang lain belum bisa memahami kalau saya tidak menerangkannya secara grafis serta dengan contoh-contoh sederhana lainnya. Juga karena saran beberapa kawan ya pada akhirnya saya buat juga. Karena saya bukan anggota Kompasiana, maka saya tidak bisa memberikan komentar di tulisan Indah tsb. Mohon maaf kalau saya menjelaskannya dengan soal cerita matematika sederhana kelas 6 SD. Tidak bermaksud merendahkan dan menyamakan taraf pemahaman dengan anak kelas 6 SD, tapi memang ilmu statistik yang saya gunakan bukan ilmu statistik yang rumit, hanya ilmu statistik sederhana dan perbandingan sederhana yang ada di pel