Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2009

POHON BESAR DAN ILALANG

Ayah, Bunda, Coba lihat pohon besar itu Tinggi menjulang, Besar dan kokoh Tangan manusia tak kan kuasa mencabutnya Tapi lihatlah, Pohon itu rapuh oleh angin dan badai Dan cobalah tebang pohon itu Maka ia tak akan tumbuh lagi. Ayah, Bunda Coba lihat ilalang kecil ini Daunnya yang lemah Terinjak karena tak terlihat Sekali hentak tangan manusia Ia akan tercerabut. Tapi lihatlah Kapan ilalang terbawa angin? Kapan ilalang kalah oleh badai? Terpenggal pisau tajampun Ia akan tumbuh lagi Pondok Aren, 5 April 2009 (Ayah dan Bunda, bayimu seperti lemah tak berdaya, tapi ia sekuat ilalang. Terus berjuang Ayah, Bunda, Khayla)

Diskusi Gender dengan Tuhan

Tahun 2000, beberapa bulan setelah menikah, aku divonis mengidap Sistemic Lupus Erithromasis. Waktu itu di sebuah rumah sakit di Bandung, dokter yang mengabari aku tentang penyakit ini agak kemayu, dan dia menyampaikan vonis dengan amat sangat ringannya: “Hallooo… udah ketemu ya penyakitnya…. SLE, Lupus… Byeeee…” Udah?? Begitu saja? Dokter itu meninggalkan aku dan aku terbengong-bengong sendirian. “SLE??? Lupus?? Penyakit apa itu??” lalu aku menelepon ibuku, minta tolong untuk dicarikan informasi mengenai Lupus. Aku juga bertanya-tanya kepada suster, tapi sepertinya mereka sedikit menutupi, mungkin khawatir dengan reaksiku. Ibuku juga dengan terus terang tidak mau menyampaikan informasi yang sudah dia dapatkan, “Nanti Novi stress katanya”… ah apa sih penyakit ini? Apakah sebegitu menakutkannya hingga semuanya berusaha menutupinya dariku? Maka akupun berkeras pada ibuku: “Mana infonya? Justru kalau nggak tau itu penyakit apa malah jadi stress.” Sejak itu aku banyak mendapatkan info men