Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2009

TANAH KUSIR, SEPTEMBER 2009

Wajahmu begitu cantik dengan mata indah bercahaya Sempurna Namun ketika Dia memanggilmu dirimu hanyalah seonggok daging yang tertanam di dalam tanah yang diinjak-injak dalam gelap Rupamu begitu tampan dengan rahang yang tegas Sempurna Namun ketika Dia memanggilmu dirimu hanyalah santapan bagi cacing-cacing yang kelaparan di dalam tanah. Tanah Kusir, 15 September 2009

UNTUK ANAK-ANAKKU

Malam tak pernah datang tiba-tiba Senja menjadi perantaranya Langit tak pernah gelap tiba-tiba Sandyakala menjadi isyaratnya Pondok Aren, 10 September 09

HILANG TERTIUP ANGIN GURUN

Seperti jejak-jejak kaki di padang pasir yang tertiup angin gurun Menghilang tanpa bekas Tapi aku tahu dengan pasti bahwa di sini seseorang pernah melangkahkan kakinya Aku tahu dengan pasti, di tempat ini Tak mungkin salah Di sinilah tempatnya Bahkan kedalamannya pun aku masih ingat Seperti jejak-jejak kaki di padang pasir yang tertiup angin gurun Menghilang tanpa bekas Tapi aku masih mengingatnya seolah jejak-jejak kaki itu tak pernah menghilang tertiup angin gurun Pondok Aren, 8 September 2009