Langsung ke konten utama

MENSUJUDKAN DIRI




Kalau ada yang bertanya, "Sholatkah Kamu dalam hidupmu?" Mungkin sebagian besar akan menjawab, "Ya pasti dong.."
Tapi kalau ada yang bertanya, "Hadirkah sholatmu dalam hidupmu?"... apa jawabmu? 
Hening sejenak.. apa maksud pertanyaannya? 
Apakah sholatmu mempengaruhi hidupmu? Berpengaruh pada sikap dan perilakumu? Atau hanya sekedar rutinitas kewajiban sehari-hari sambil merapalkan list permohonan kepada Allah?

Sesungguhnya Allah tidak punya kepentingan apa-apa terhadap ibadah-ibadah kita, termasuk di sini sholat. Jangan sampai kita berpikir Allah memerintahkan kita sholat karena Allah butuh disembah. Maha Suci Allah dari segala kebutuhan yang dipersepsikan oleh manusia. Allah tidak membutuhkan apapun dari makhluk ciptaan-Nya

Saya sendiri selalu meyakini bahwa ibadah-ibadah yang diperintahkan Allah untuk dikerjakan oleh manusia pasti memberikan dampak perubahan perilaku terhadap manusia itu sendiri, terutama perubahan perilaku ke arah kebaikan. Fitrah manusia adalah menuju kepada kebaikan. Maka sholat sebagai ibadah yang kita kerjakan 5x sehari sudah seharusnya memberikan dampak perubahan akhlak dan perilaku kita.
Kalau kita bisa memaknai semua unsur dalam sholat kita, insya Allah akhlak perilaku kita akan menuju pada fitrah manusia.

Misalnya sujud..
Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu meriwayatkan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallambersabda: “Keadaan paling dekat seorang hamba dari rabbnya adalah ketika dia dalam keadaan sujud, maka perbanyak doa (di dalamnya).” HR. Muslim.

Bagi saya, sujud adalah bagian yang paling menarik dari sholat. Bacaan ketika sujud yang umum digunakan memiliki makna ke-Maha Tinggi-an Allah. Tetapi gerakan sujud sendiri adalah gerakan yang menundukkan diri kita sampai di posisi yang paling rendah, hingga menyentuhkan dahi kita ke tanah. 

Dan pada posisi itulah saat-saat terdekat kita pada Allah: merendahkan diri dan menyatakan ke-Maha Tinggian-Nya.
Jika dalam sholat kondisi yang paling dekat pada Allah adalah kondisi saat kita merendahkan diri maka dalam kehidupan sehari-hari kita juga harus merendahkan hati agar bisa selalu dekat dengan-Nya. Tundukkanlah diri kita. Artinya, ketika berjalan di bumi Allah, tinggalkanlah sifat-sifat sombong, angkuh, merasa paling benar, merasa paling pintar, merasa paling tau dan dan sifat-sifat sejenisnya. 

Bacaan ketika sujud adalah "Subhaana robbiyal a’laa" (Maha Suci Robb-ku yang Maha Tinggi). Bagi saya ketika membaca "Maha Suci Allah" saat sujud kita tidak hanya menyucikan nama-Nya, tetapi juga menyucikan hati kita sendiri. Karena tanpa menyucikan hati kita, kita tidak dapat menyucikan nama-Nya. Kita juga tidak akan bisa meninggikan nama-Nya jika kita tidak bisa menundukkan diri dan merendahkan hati. 

Manusia beribadah bisa dengan tujuan yang berbeda-beda pada setiap individu. Ada yang tujuannya untuk mendekatkan diri pada Tuhan, ada yang memiliki tujuan untuk berdoa agar keinginan dan cita-citanya terkabul, ada yang memiliki tujuan untuk menenangkan diri, dan lain sebagainya.
Jika tujuan utama kita beribadah adalah untuk mendekatkan diri pada Allah, maka di posisi sujud inilah bagian utama dari sholat kita. Dan seperti itu pulalah harusnya sikap utama kita dalam menjalani kehidupan di dunia: selalu rendah hati dan menundukkan diri pada sesama manusia.

Jadi bagaimana... sudahkah kita menghadirkan sholat dalam kehidupan kita sehari-hari?

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hindari Berbohong dalam Berpolitik: INDEKS KORUPSI PARTAI POLITIK VERSI KPK WATCH: QUALIFIED ATAU ABAL-ABAL?

Akhir-akhir ini banyak beredar di dunia maya Indeks Korupsi Partai Politik yang dibuat oleh semacam lembaga (entah lembaga resmi, entah lembaga dadakan)dengan nama KPK Watch sebagai berikut di bawah. Bagaimana metode perhitungan Indeks Korupsi Partai Politik versi KPK Watch ini? KPK Watch mengambil data jumlah koruptor selama periode 2002-2014 dari laman ICW. Setelah diperoleh angka jumlah koruptor, KPK Watch membagi angka tersebut dengan jumlah suara yang diperoleh pada pemilu 2009. Maka didapatlah angka Indeks Korupsi Partai Politik yang kemudian dipublikasikan via social media. Tentu saja publikasi ini tidak melewati publikasi media cetak dan media elektronik. Mengapa? Entahlah.. kita tidak akan membahas itu. Kita hanya akan membahas bagaimana metoda perhitungan KPK Watch ini dan apa pengaruhnya pada Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden 2014 ini. Tapi mungkin dari pembahasan ini kita akan paham kenapa Indeks Korupsi Partai Politik yang dikeluarkan KPK Watch ti

Halloooo Indaah :)

Hallo Indah dan semua kawan yang bertanya tentang ulasan saya mengenai Data KPK Watch di Kompasiana ( http://politik.kompasiana.com/2014/04/03/analisa-sederhana-kejanggalan-data-kpkwatch-644252.html ). Sebetulnya saya merasa sangat tidak perlu membuat tulisan ini lagi. Karena jawaban atas tulisan Indah sudah sangat jelas di ulasan saya tersebut. Tapi mungkin Indah dan beberapa kawan yang lain belum bisa memahami kalau saya tidak menerangkannya secara grafis serta dengan contoh-contoh sederhana lainnya. Juga karena saran beberapa kawan ya pada akhirnya saya buat juga. Karena saya bukan anggota Kompasiana, maka saya tidak bisa memberikan komentar di tulisan Indah tsb. Mohon maaf kalau saya menjelaskannya dengan soal cerita matematika sederhana kelas 6 SD. Tidak bermaksud merendahkan dan menyamakan taraf pemahaman dengan anak kelas 6 SD, tapi memang ilmu statistik yang saya gunakan bukan ilmu statistik yang rumit, hanya ilmu statistik sederhana dan perbandingan sederhana yang ada di pel

JIKA AKU SHOLAT, SEHARUSNYA AKU JADI SEORANG MUSLIM YANG SEPERTI APA? (II)

Pada tulisan sebelumnya sudah dijelaskan bahwa 3 ritual awal sholat: wudhu, takbiratul ihram dan iftitah jika dilakukan dengan menyelami maknanya maka akan mengantarkan kita ke dalam 2 kondisi:  1. Pengendalian ketergantungan diri pada kemelekatan duniawi 2. Pengendalian ego Jika setelah berwudhu kita bisa melepaskan diri dari kemelekatan duniawi, lalu setelah takbiratul ihram dan membaca doa iftitah kita sudah bisa menihilkan ego, maka itu berarti kita siap untuk masuk ke tahap selanjutnya dalam sholat: berdialog dengan Allah lewat surat Al Fatiha. Tanpa masuk ke dalam 2 kondisi di atas, kita tidak akan bisa berdalog dengan Allah. Bacaan-bacaan Al Fatiha kita menjadi meaningless... tanpa makna, dan tidak akan membekas apa-apa dalam kehidupan kita.  Jika kita sudah siap, mari kita mencoba masuk dalam tahap berdialog dengan Allah. Bagi sebagian orang, bisa berdialog dengan Allah adalah sesuatu yang sangat didambakan. Bagaimana tidak.. Sebagian kita berharap bisa berdialog da