Langsung ke konten utama

Melati Yang Membisu



Menjelang subuh seperti ini, ada banyak dialog-dialog yang melintas di kepala. Di antaranya tentang keikhlasan.

Telah dipatrikan bahwa ikhlas adalah membiarkan amalan-amalan yang telah kita perbuat menjadi sebuah rahasia berdua antara kita dan Tuhan.
Maka hubungan antara kita dan Tuhan akan terasa lebih istimewa, terasa lebih indah dengan banyaknya rahasia-rahasia yg tersimpan.

Ada banyak sekali godaan untuk membocorkan rahasia-rahasia tersebut, seperti alasan agar amalan rahasia itu bisa diteladani oleh banyak org.

Ah.. manusia.. terkadang masih haus akan puja puji duniawi.

Ya nyatanya begitulah.. akan ada banyak godaan setelah melakukan sebuah amalan, yang mungkin tidak mengurangi nilai amal tersebut tapi hanya mengurangi keindahan hubungan dgnNya.
Bahkan, dalam percakapan-percakapan rahasia antara kita dan Dia pun akan ada rasa malu untuk menostalgiakan amalan yg telah kita perbuat.
Alamaaak.. Apa kita bisa berpikir bahwa Dia demikian pelupanya sehingga harus dinostalgiakan apa saja yang telah kita perbuat?

Seolah2 kita berkata pada kekasih kita:
"Hai Beib masih ingatkah kamu, kemarin aku sudah menolong seorang Ibu tua yang menyeberang jalan yg ramai. Dan kemarinnya lagi aku sudah menyumbangkan setengah isi dompetku untuk tetanggaku yg sedang sakit."

Dan pada akhirnya.. Melati tak pernah mengatakan dirinya mewangi. Tebaran semerbaknyalah yg memberi tahu semua orang. Hingga orang yg belum pernah bertemu dgnnyapun mengetahui keharumannya

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hindari Berbohong dalam Berpolitik: INDEKS KORUPSI PARTAI POLITIK VERSI KPK WATCH: QUALIFIED ATAU ABAL-ABAL?

Akhir-akhir ini banyak beredar di dunia maya Indeks Korupsi Partai Politik yang dibuat oleh semacam lembaga (entah lembaga resmi, entah lembaga dadakan)dengan nama KPK Watch sebagai berikut di bawah. Bagaimana metode perhitungan Indeks Korupsi Partai Politik versi KPK Watch ini? KPK Watch mengambil data jumlah koruptor selama periode 2002-2014 dari laman ICW. Setelah diperoleh angka jumlah koruptor, KPK Watch membagi angka tersebut dengan jumlah suara yang diperoleh pada pemilu 2009. Maka didapatlah angka Indeks Korupsi Partai Politik yang kemudian dipublikasikan via social media. Tentu saja publikasi ini tidak melewati publikasi media cetak dan media elektronik. Mengapa? Entahlah.. kita tidak akan membahas itu. Kita hanya akan membahas bagaimana metoda perhitungan KPK Watch ini dan apa pengaruhnya pada Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden 2014 ini. Tapi mungkin dari pembahasan ini kita akan paham kenapa Indeks Korupsi Partai Politik yang dikeluarkan KPK Watch ti

Halloooo Indaah :)

Hallo Indah dan semua kawan yang bertanya tentang ulasan saya mengenai Data KPK Watch di Kompasiana ( http://politik.kompasiana.com/2014/04/03/analisa-sederhana-kejanggalan-data-kpkwatch-644252.html ). Sebetulnya saya merasa sangat tidak perlu membuat tulisan ini lagi. Karena jawaban atas tulisan Indah sudah sangat jelas di ulasan saya tersebut. Tapi mungkin Indah dan beberapa kawan yang lain belum bisa memahami kalau saya tidak menerangkannya secara grafis serta dengan contoh-contoh sederhana lainnya. Juga karena saran beberapa kawan ya pada akhirnya saya buat juga. Karena saya bukan anggota Kompasiana, maka saya tidak bisa memberikan komentar di tulisan Indah tsb. Mohon maaf kalau saya menjelaskannya dengan soal cerita matematika sederhana kelas 6 SD. Tidak bermaksud merendahkan dan menyamakan taraf pemahaman dengan anak kelas 6 SD, tapi memang ilmu statistik yang saya gunakan bukan ilmu statistik yang rumit, hanya ilmu statistik sederhana dan perbandingan sederhana yang ada di pel

JIKA AKU SHOLAT, SEHARUSNYA AKU JADI SEORANG MUSLIM YANG SEPERTI APA? (II)

Pada tulisan sebelumnya sudah dijelaskan bahwa 3 ritual awal sholat: wudhu, takbiratul ihram dan iftitah jika dilakukan dengan menyelami maknanya maka akan mengantarkan kita ke dalam 2 kondisi:  1. Pengendalian ketergantungan diri pada kemelekatan duniawi 2. Pengendalian ego Jika setelah berwudhu kita bisa melepaskan diri dari kemelekatan duniawi, lalu setelah takbiratul ihram dan membaca doa iftitah kita sudah bisa menihilkan ego, maka itu berarti kita siap untuk masuk ke tahap selanjutnya dalam sholat: berdialog dengan Allah lewat surat Al Fatiha. Tanpa masuk ke dalam 2 kondisi di atas, kita tidak akan bisa berdalog dengan Allah. Bacaan-bacaan Al Fatiha kita menjadi meaningless... tanpa makna, dan tidak akan membekas apa-apa dalam kehidupan kita.  Jika kita sudah siap, mari kita mencoba masuk dalam tahap berdialog dengan Allah. Bagi sebagian orang, bisa berdialog dengan Allah adalah sesuatu yang sangat didambakan. Bagaimana tidak.. Sebagian kita berharap bisa berdialog da