Di dalam masjid besar di pusat kota, sebuah Sajadah sedang mencurahkan isi hatinya pada seuntai Tasbih. "Wahai Tasbih, aku adalah Sajadah. Lihatlah aku. Ketebalan dan kelembutanku membuat kaki-kaki yang menginjakku akan merasakan sebuah kenyamanan." Sang Tasbih memperhatikan Sajadah dengan seksama. Ya.. Sajadah itu terlihat sangat lembut dan tebal. Motif-motif yang tergambar pada permukaannya sangat indah. Terlihat sangat mewah. Pasti ia datang ke negeri ini melewati sebuah perjalanan yang sangat jauh. Dan biaya yang tidak sedikit. Pasti dia dimiliki oleh orang berkecukupan. "Dari mana asalmu?" Tanya si biji Tasbih "Aku berasal dari sebuah negeri, nun jauh di ujung sana" "Wah.. Kau beruntung sekali. Tentulah Kau adalah Sajadah yang istimewa bagi Tuanmu." Sajadah itu menunduk sedih. Terdiam. Biji Tasbih tampak heran. "Ya, aku sangat istimewa bagi Tuanku. Bahkan katanya aku sangat istimewa" Sajadah kembali terdiam. Gerak t...
Andai dalam setiap langkah bisa selalu memberi..