Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2012

MUARA

Kepada muara aku belajar Bagaimana cara mencintai tanpa berdagang. Kepada muara aku belajar Bagaimana cara berjalan di atas muka bumi dengan ikhlas. Aku ingin menjadi muara yang bersedia menerima keruhnya air meskipun pada awalnya, di hulu ia jernih. Aku ingin menjadi muara yang bersedia menjadi tempat kembali meskipun aliran itu tak langsung datang padanya. Aku ingin menjadi muara yang ikhlas menerima endapan yang dibawa dari berbagai tempat persinggahan. Dan muaralah yang menerima semua, dan bersedia menjadi keruh untuk bisa mempertemukannya dengan lautan. Published with Blogger-droid v2.0.4

PERLAHAN MENEPI

Perlahan menepi, dari riuh ombak yang semakin menggulung. Yang telah berhasil menghanyutkan sebagian dari denyut jantungku. Dari karang di lautan Yang telah menggores tumpuan tempatku berpijak. Hingga tertatih-tatih harus kuberjalan. Perlahan menepi Menunggu di sini, di tepian Hingga samudera bersahabat kembali. Published with Blogger-droid v2.0.4

KERANJANG SAMPAH

Keranjang sampah di sudut rumah itu telah lusuh. Di sanalah tempat penghuni rumah membuang segala sampah. Kekesalan.. Kesedihan.. Kemarahan.. Dan sisa-sisa kegembiraan.. Keranjang sampah di sudut rumah itu telah lusuh. Penuh oleh sampah Namun kemana keranjang sampah itu harus membuang, Kekesalan, Kesedihan, Kemarahan, Dan sisa-sisa kegembiraan.. miliknya sendiri?? Published with Blogger-droid v2.0.4

TRANSAKSI-TRANSAKSI ATAS NAMA

Wahai Ulama, janganlah kalian gadaikan agamamu, Demi kekuasaan yg tak kan pernah bisa abadi. Wahai Mahasiswa, janganlah kalian gadaikan ideologimu, demi seperak dua perak harta yang nilainya tak pernah abadi. Wahai penguasa, janganlah kalian gadaikan rakyatmu, Demi kedudukan yang kelak akan memenjarakanmu. Berdaganglah dengan dirimu sendiri, demi kesempurnaan kualitas diri. Published with Blogger-droid v2.0.4

PENDEKATAN PEMBANGUNAN ALA JOKOWI

Sudah banyak sekali, ~bahkan terlalu banyak kurasa~ pembahasan mengenai salah satu calon Gubernur DKI 2012-2017: Jokowi. Terutama setelah Ia memenangkan putaran I Pilkada DKI. Banyak orang terperangah tak menyangka Beliau bisa mengalahkan Cagub Petahana. Bahkan survei yang dilakukan oleh berbagai lembaga survei meleset. Tak ada satupun dari lembaga-lembaga tersebut yang memperkirakan kemenangan Jokowi. Maka Jokowi pun menjadi satu fenomena. Semua mencoba membahas dan menguliti serba serbi Jokowi. Semua bertanya2 apa yang membuat Jokowi bisa memenangkan Pilkada putaran I? Maka para pengamat baik yang profesional maupun amatiran mulai berlomba-lomba menganalisa fenomena tersebut. Mulai dari yang berpendapat bahwa kemenangan Jokowi adalah sebuah sentimen etnis Jawa-Tionghoa sampai yang menguliti kinerja Tim Sukses Jokowi-Ahok. Bagaimana Kepemimpinan Jokowi di Solo sudah banyak kita dengar. Mulai dari penataan kota yang dianggap berhasil, pemindahan PKL sampai tipikal kepemimpinannya

DARI PADANG DI ATAS GUNUNG

Dan bunga edelweiss yang kemudian berdebu itu.. kemarin kutemukan kembali di sudut sebuah ruang kosong. Teronggok, terlupakan. Ketika kusentuh ia kering. Namun kelopak-kelopaknya tetap utuh meski kuhembus. Hanya debu-debu yang beterbangan. Di hadapanku edelweiss itu tengah bercerita. Lewat helai-helai kelopak yang telah mengering. Tentang sebuah perjalan. Dari padang di atas gunung ia berasal. Yang didaki dan dipetik atas nama cinta. Untuk kemudian ada di ruang ini. Ruang yang dulu tak pernah kosong. Dipenuhi lukisan dan puisi pada dinding-dindingnya. Serta petikan senar dari sebuah gitar. Membunyikan nyanyian-nyanyian yang terus menerus dimainkan. Sampai pada satu ketika, satu persatu lukisan-lukisan itu diturunkan. Puisi di dinding-dinding itu disimpan. Dan senar gitar tak pernah dipetik lagi. Lalu ruangan yang indah menjadi kosong. Hanya edelweiss yang tertinggal di pojok ruang itu. Bertahun-tahun sendiri. Kemudian berdebu.